Dari sepinya hari kurasakan kekosongan
Ramainya rintikan hujan membawakanku kehampaan
Langkahku yang lelah melewati jalanan panjang
Terus berlari dalam nyanyian kesunyian
Aku mencarinya tapi tak kunjung kutemukan
Tidak tampak dalam keadaan maupun ketiadaan
Tidak kudengar suaranya dalam kericuhan ataupun keheningan
Kala fajar menelan gelapnya malam
Aku mengingatnya dalam kebohongan
Secercah sinar indah yang menerpa wajahku,
Bahkan tiada sanggup mengalihkan pikiran
Angin membelai sayunya pandangan
Menyapu hati penuh rindu nan sendu
Akan bintang gemintang di angkasa
Yang membentuk sekian bentuk wajah
Milikku, miliknya, milik kami berdua
Dan bulan sabit perak mendendangkan lagunya
Pengantar bagi siapa saja yang hendak memeluk erat dunia
Untuk terbang dengan penuh kerinduan
Melewati dua samudera
Lautan,
Dan samudera bintang.
Kerinduan
No comments:
Post a Comment