Tuesday, September 4, 2007

Satu

*

Tetes demi tetes air mata

Mengalir dari luka-luka yang menganga

Retakan-retakan kalbuku berceceran

Akibat kerapnya cambuk kehidupan

Disaat aku membangun kembali

apa yang telah diruntuhkannya,

Dia kembali mencoba menghancurkannya.

Apakah memang dunia

Berniat membuatku lara?

**

Kenyataan berbisik dalam kepalaku

Bahwa kebahagiaanku selalu dibangun

Di atas penderitaan dan sebaliknya

Tapi sekarang,

kenyataan berlaku lain di hadapanku

Aku tak kunjung membangun kebahagiaanku

Tapi membangun penderitaan

Di atas penderitaanku yang lain

Kapankah rasa sakit ini

Dapat berakhir kurasakan?

280707

No comments: